Visi & Misi

Visi
Menjadikan siswa berakhlak karimah, berprestasi akademik optimal.

Misi
Menjadikan lembaga pendidikan Islam yang layak dan mudah di contoh.

Dengan senantiasa meneladani Rasulullah Saw, mari tingkatkan terus semangat berbudi sekaligus berprestasi internasional

Selasa, 23 September 2014

DALANG CILIK NAN PIAWAI Sebuah Bentuk Implementasi K-13 Dari Jenjang Kelas 4 Tema 1

Kurikulum terbaru yang lebih akrab disebut K-13 merupakan kurikulum yang mengajak siswa untuk beraktivitas secara konkret belajar dengan pendekatan saintifik tetapi tetap memperhatikan konsep PAIKEM. Implementasi K-13 di kelas-kelas sangat tergantung kepada kemampuan dan kondisi masing-masing sekolah. Sebuah keniscayaan apabila implementasi ini dikemas sedemikian rupa, sehingga menarik perhatian sekaligus mencerminkan nilai-nilai agama sekaligus norma-norma adiluhung yang ada dalam masyarakat.
SD Al Hikmah, jenjang kelas 4 telah selesai melaksanakan sebuah acara yang merupakan puncak tema dalam K-13 yang memang terbagi dalam tema-tema yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Acara tersebut oleh ustdz. Yuniati, selaku koordinator jenjang 4 diberi nama : Gebyar Tematik. Tema pertama mengangkat topik Indahnya Kebersamaan.
Jadilah acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 September 2014 dengan durasi waktu kurang lebih 2,5 jam mulai pukul 07.30-10.00 bertempat di hall lantai 3. Menurut ustdz. Yuniati tema ini banyak membahas tentang keanekaragaman budaya Indonesia, oleh Karena itu gebyar tematik kali ini diberi judul Dalang cilik nan piawai.  Beliau juga menjelaskan dalam pelaksanaan teknisnya siswa memakai baju adat dari seluruh nusantara tetapi tetap menutup aurat, yaitu siswa putra memakai celana panjang dan baju lengan panjang/pendek, sedangkan siswa putri memakai baju adat lengan panjang dan rok panjang dilengkapi dengan kerudung saja atau kerudung berhiaskan mahkota sesuai adat setempat.
Acara tersebut dibuka oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum kelas atas yaitu ust. Halim. Kata beliau sangatlah penting untuk menghormati dan menghargai berbagai perbedaan di kalangan siswa dan masyarakat, termasuk adanya perbedaan karena keanekaragaman budaya yang ada. Acara tersebut tersusun atas penampilan karya siswa, pementasan punakawan, dan makan makanan khas daerah di kelas yang dibawa oleh siswa. Dengan dipandu oleh ust. Effendi selaku wali kelas 4B, acara dimulai dengan penampilan dari kelas 4A, yaitu lagu dan tari dari daerah Madura. Begitu lucu anak laki-laki menyanyikan lagu  dalam lirik Madura sambil bergoyang-goyang mengikuti irama musik dari pulau garam tersebut.  Disusul dengan persembahan dari kelas 4D, dengan konsep medley siswi-siswi ini membawakan 3 lagu yaitu lagu Sajojo dari daerah Papua, lagu cublek-cublek suweng dari propinsi Jawa Tengah, dan lagu Dinding Ba Dinding (tari Indang) dari propinsi Sumatera Barat. Dengan penuh rasa gembira, siswa siswi ini memainkan tangan, kaki, dan kepala mereka mengikuti irama lagu. Dengan kostum berwarna-warni dari berbagai daerah, suasana hall menjadi lebih hidup dengan tepukan riuh rendah dari penonton dan wali murid yang sempat hadir untuk melihat dan mengambil gambar putra putrinya tampil.
Persembahan berikutnya dari kelas 4B, yaitu ludruk Sarib Tambak Oso, sebuah kesenian dari daerah Surabaya. Sarib yang diperankan Farrel tertembak oleh tentara Belanda, tetapi Sarib dapat hidup kembali setelah dipanggi  namanya oleh emaknya berkali-kali. Dengan sigap Sarib bersama pasukannya yang tak lain adalah teman-teman seperjuangannya menyerang tentara Belanda, dan kemenangan diraih oleh Sarib dan pasukannya…. J . Penampilan selanjutnya dari kelas 4E, yang mempersembahkan tiga lagu daerah, yaitu Tokecang dari propinsi Jawa Barat, Sipatu Kaan dari propinsi Sulawesi Utara, dan Cik-Cik Periuk dari propinsi Kalimantan Barat. Kali ini juga tak kalah ramainya, tepukan yang keras datang dari penonton. Disusul oleh persembahan dari kelas 4F dengan menyanyikan lagu Yamko Rambe Yamko yang berasal dari daerah Papua. Dengan diiringi tepukan suara botol air mineral di tangan kanan dan kiri masing-masing anak, siswa putri ini lincah bergoyang rancak mengikuti irama lagu Papua tersebut.


Penampilan siswa ditutup oleh persembahan dari kelas 4C dengan wayang kulitnya. Jadilah dalang anak-anak, mereka adalah Didan, Paduka, dan Roza, serta usdz. Ummu sebagai sindennya. Dengan tangkas dan tidak malu-malu, mereka menggerak-gerakkan wayang kulitnya di depan layar wayang. Dengan mengangkat kehidupan punakawan ketika masih kecil, dalang cilik ini bercerita dengan lancar  Gareng memperkenalkan namanya, dan menyapa petruk saudaranya, Bagong muncul terakhir menyapa penonton dengan tebakannya, kemudian mereka berbincang-bincang seputar belajar, serta kewajiban sholat dan mengaji. Tepukan riuh rendah dari penonton dan wali murid yang ikut serta menyaksikan. 

Selesai sudah acara pagelaran tematik di hall dilanjutkan dengan makan makanan khas daerah  di kelas bersama guru. Wali kelas dan guru gelas menjelaskan masing-masing jenis makanan tersebut dan memberikan pemaknaan kepada anak-anak akan rasa syukur kepada Allah atas rizki yang diberikan. Acara ditutup dengan foto bersama masing-masing kelas di taman bersama. Purna sudah acara gebyar tematik tema 1. Sampai berjumpa dengan tema yang kedua bulan depan.

Tidak ada komentar:

kontak via email : sdalhikmah@gmail.com