Visi & Misi

Visi
Menjadikan siswa berakhlak karimah, berprestasi akademik optimal.

Misi
Menjadikan lembaga pendidikan Islam yang layak dan mudah di contoh.

Dengan senantiasa meneladani Rasulullah Saw, mari tingkatkan terus semangat berbudi sekaligus berprestasi internasional

Kamis, 31 Januari 2013

Inspirasi Hidup dari Sepatu Dahlan

Inspirasi hidup dari Sepatu Dahlan 

Zada dan Raihan duduk di antara peserta yang lain
Alvin dan Rayhan (mewakili 4B), Zada dan Kecvin (mewakili 4C) tidak bisa berlama lama di kelas karena harus segera berangkat untuk menghadiri bedah buku Sepatu Dahlan. "Ustaz, kita mau ke mana?" Pertanyaan tang sangat wajar karena mereka tidak tahuakan diajak ke mana . "Kita akan mendengar cerita masa kecil salah satu orang terkaya di Jawa Timur." Mendengar jawaban itu, mereka langsung berseru, "Ayo, Ustaz." ajak mereka dengan semangat. Di tempat bedah buku, mereka mendapat tempat duduk VIP, tepat di depan pemateri.


Rekaman wawancara dengan dahlan iskan ketika acara Kick Andy ditayangkan sebagai pembuka acara bedah buku tersebut. Semua peserta sangat  antusias  menyaksikan tayangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, Ir. Misbahul Huda, sebagai narasumber hadir ke ruangan. Beliau adalah nara sumber yang sangat luar biasa karena semasa kecil berteman dengan si Inspirasi Novel, Dahlan Iskan. Sehingga beliau juga benar-benar merasakan perjuangan Dahlan Iskan kecil.
"Mensyukuri yang ada, melakukan yang terbaik untuk apa pun dan kapan pun dan tidak mengeluh adalah kunci sukses Dahlan Iskan." pembuka kata yang disampaikan Bapak Misbahul Huda.


“Meskipun miskin, Dahlan tidak merasa miskin. Meskipun menderita, Dahlan juga tidak merasa menderita. Semua dijalani dengan penuh rasa syukur hingga sekarang. Itulah kunci sukses Dahlan Iskan hingga sekarang.” Lanjut Bapak Misbahul Huda.
Anak anak peserta bedah buku pun semakin semangat dan antusias.

Alvin dan Raihan sedang memerhatikan penjelasan narasumber
"90% isi novel ini adalah nyata bukan fiksi." kesan Bapak Misbahul Huda tentang isi novel Sepatu Dahlan.
Beliau kemudian melengkapi cerita itu dengan keindahan masa kecil yang beliau lalui yang kurang lebih juga dirasakan Pak Dahlan dalam Novel.

 
"Sederhana itu lebih.mudah mengantar sukses." Jelas beliau. “Jadi seandainya kaya pun belajarlah bersikap sederhana.” Beliau melengkapi penjelasannya.
Di ujung penjelasan, beliau menyimpulkan, bekal sikap mental untuk sukses adalah
  1. kekuatan iman
  2. syukuri apa yang ada
  3. semangat pantang menyerah (the miracle of endorphin)
Kevin 4C sedang bertanya kepada narasumber
Pada sesi tanya jawab, muncul banyak pertanyaan tentang isi buku. Namun, ada satu pertanyaan yang luar biasa di sampaikan oleh Kevin, siswa 4C. “Bapak, kalau kami hobi main game. Kalau Pak Dahlan dulu hobinya apa?”
Pertanyaan ini ternyata membuat narasumber mengernyitkan dahi karena harus mengingat peristiwa yang telah beliau lalui bersama Pak Dahlan beberapa tahun yang lalu.
“Zaman dulu tidak ada komputer. Biasanya, kami angon kambing sambil menyabit atau main layang-layang, atau sambil mandi di sungai.” Jelas beliau.

Semoga semangat Dahlan Iskan dalam novel tersebut menginspirasi para siswa untuk tetap bersyukur dan memiliki daya juang yang tangguh.

Tidak ada komentar:

kontak via email : sdalhikmah@gmail.com