Visi & Misi

Visi
Menjadikan siswa berakhlak karimah, berprestasi akademik optimal.

Misi
Menjadikan lembaga pendidikan Islam yang layak dan mudah di contoh.

Dengan senantiasa meneladani Rasulullah Saw, mari tingkatkan terus semangat berbudi sekaligus berprestasi internasional

Jumat, 28 Desember 2012

Tahun Baru Hijriyah atau Masehi yang Kita Rayakan ?

Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan, sebagian besar umat Islam saat ini lebih mengetahui Tahun Baru Masehi (1 Januari), ketimbang tanggal 1 Muharram (bulan Hijriyah) yang merupakan tahun baru umat Islam. Bahkan kalau ditanya urutan bulan Masehi dengan bulan Hijriyah, lebih hapal bulan Masehi. Lebih dari itu, yang lebih menyesakkan dada, pemahaman serta pola pikir mengenai Tahun Baru Islam ini, telah meracuni generasi muda Islam dewasa ini. Sehingga tak terlalu berlebihan, ketika perayaan Tahun baru Islam yang jatuh besok, sebagian besar umat Islam hanya berdiam diri dan tidak melakukan sesuatu yang istimewa dalam peristiwa akbar tersebut. Kondisi ini berbanding seratus delapan puluh derajat, bila dibandingkan ketika kedatangan Tahun Baru Masehi. Ribuan bahkan jutaan
manusia seantoro dunia sibuk melakukan pesta pora menyambut pergantian tahun itu. Bahkan, berbagai acara turut memeriahkan kedatangan awal tahun itu yang sifatnya cenderung materialistis dan hedonis. Terkait dengan kurang gregetnya penyambutan Tahun Baru Hijriyah itu, dalam kesempatan ini, kita ingin menggugah kembali kesadaran umat Islam, khususnya kalangan generasi muda, agar tidak sampai abai dan melupakan penyambutan Tahun Baru Islam. Perlu disegarkan kembali ingatan kita, bahwa sejarah pergantian tahun dan hitungan tahun dalam Islam merupakan rangkaian sejarah penyebaran agama Islam dan perjuangan kaum muslimin. Kalender hijriyah adalah kalender Islam. Penanggalan yang juga dipakai standar dalam penentuan waktu-waktu ibadah dalam Islam. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan, haji pada bulan Dzulhijjah, dan lain sebagainya. Sebenarnya, nama-nama bulan ini telah dipakai di zaman Rasulullah SAW. Maka kita pun mendapati firman Allah SWT terkait dengan perhitungan waktu dalam Hijriyah. “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah saat menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum Musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya ; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang bertakwa. (QS At-Taubah : 36). Selain itu, Tahun Baru Hijriyah terkait dengan kata Hijrah. Yakni, segenap umat Islam diserukan agar senantiasa dapat melakukan hijrah (berpindah), dari semua perilaku yang dilarang Allah, menuju amalan yang diperintahkanNya. Selain itu, juga terdapat keharusan untuk berhijrah dari kehidupan yang kurang baik (miskin), menuju kehidupan yang lebih sejahtera. Kita berharap, kedatangan Tahun Baru Islam juga disemarakkan dan dijadikan ajang refleksi. Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1434 H.

Tidak ada komentar:

kontak via email : sdalhikmah@gmail.com