Belajar Sholat Dengan Gerakan

Sesungguhnya amalan yang pertama kali ditanyakan ketika kelak di hari penghitungan adalah "Sholat". Oleh sebab itu sejak sedini mungkin kita bimbing anak-anak agar terbiasa sholat di awal waktu.

Sebuah hadist Rasululloh SAW juga mengungkapkan betapa pentingnya pembiasaan sholat pada anak usia dini. Bahkan jika mereka tidak melaksanakan, maka kita diperbolehkan untuk memukulnya.

Mengingat betapa pentingnya sholat ini, maka SD Al Hikmah Surabaya berupaya untuk mengawalnya dengan penuh keseriusan. Tetapi perlu disadari juga, bahwa sholat pada anak usia dini ini sifatnya masih belajar. Jangan sampai anak-anak ini justru merasa tertekan dan terpaksa melaksanakannya.

Sebagai orang tua dan guru, kita memberikan gambaran dan penjelasan yang bisa diterima oleh diri anak tentang apa sih sholat, mengapa harus sholat dan apa manfaat sholat serta apa akibatnya jika meninggalkan sholat.

Tidak cukup sekali tapi bisa berkali-kali, setiap hari, setiap saat, penuh kesabaran dan ketelatenan orang tua dan guru mendampingi anak-anak belajar sholat.

Untuk siswa kelas 1 SD Al Hikmah, pelajaran sholat di semester 1, anak baru diajari bacaan sholat tanpa gerakan. Selama satu semester penuh, setiap tiba waktu sholat dzuhur dan ashar, anak-anak sholat dengan duduk dan membaca bacaan sholat dari takbiratul ihram hingga salam, dzikir dan doa.

Di semester 2 inilah, anak-anak belajar sholat lengkap dengan gerakan dan bacaannya. Meskipun sholat dengan derakan anak-anak hanya melakukannya 2 rakaat saja. Hal ini secara terus menerus dilakukan setiap tiba sholat dzuhur dan ashar.

Setelah semua siswa benar-benar bisa melafatkan semua bacaan sholat lengkap dengan gerakannya dan disambung dengan dzikir dan doa, maka menjelang semester 2 berakhir anak-anak akan sholat lengkap 4 rakaat di waktu dzuhur dan ashar.

Semoga upaya yang dilakukan para guru di sekolah bisa diteruskan di rumah. Sehingga membangun kebiasaan sholat di awal waktu akan benar-benar terbawa hingga anak-anak tumbuh dewasa kelak.